KOMPAS.com – Negara sekuler adalah sebuah negara yang menerapkan konsep sekulerisme, di mana negara menjadi netral menyangkut soal agama. Negara tidak mendukung orang beragama maupun orang yang tidak beragama.
Dapat dikatakan, negara tidak dapat masuk ke dalam kehidupan pribadi agama setiap warganya. Negara sekuler memerlakukan semua penduduknya sederajat, meskipun agama mereka berbeda-beda. Negara juga tidak melakukan diskriminasi terhadap penduduk beragama tertentu.
Negara sekuler melindungi kebebasan beragama seluruh warganya. Negara memisahkan dan mencegah urusan agama ikut campur dalam masalah pemerintahan serta mencegah agama menguasai kekuatan politik.
Negara Sekuler Bukan Berarti Tidak Beragama
Salah satu guru besar sosiologi Perancis menyatakan tidak ada satu negarapun yang mengklaim negaranya sekuler lalu memisahkan sama sekali agama dari negara.
Tidak ada negara yang benar-benar mengaplikasikan prinsip sekulerisme murni atau seratus persen. Banyak negara yang menerapkan sekulerisme dengan cara berbeda.
Menjadi negara sekuler bukan berarti menjadi tidak beragama. Mayoritas negara di dunia adalah negara sekuler, kecuali beberapa negara yang menerapakan sistem teokrasi atau berasas ketuhanan seperti Vatikan, Republik Islam Iran, dan Tibet.
Berikut beberapa contoh negara sekuler:
Turki
Paham sekuler pertama kali dikenalkan pemerintahan Ataturk pada 1928. Konstitusi masa ini menghapus ketentuan yang menyatakan bahwa agama negara adalah Islam. Pada saat yang sama, Turki juga mengganti struktur hukum Islam.
Kebijakan sekuler prgresif Turki adalah mengubah penulisan nasional yang semula menggunakan huruf Arab menjadi alfabet latin, menghapus pengadilan dan sekolah agama, hingga mengubah sistem kalender Islam menjadi masehi.
Sekulerisme ala Turki adalah sekulerisme pasif yang berjalan dengan modernisasi agama. Sekulerisme pasif di Turki diartikan sebagai paham di mana negara memposisiskan secara adil agama yang ada. Hal ini dilakukan untuk menghormati kepercayaan dan keyakinan beragama di negara tersebut.
Akan tetapi, bukan berarti agama harus absen di ruang publik, tetapi egara menjaga netralitas terhadap agama dan memberi kesempatan yang sama kepada agama-agama yang ada untuk berpartisipasi dalam urusan publik.
Tajikistan
Mayoritas penduduk Tajikistan adalah muslim, tetapi Tajikistan bukanlah negara Islam. Tajikistan merupakan negara sekuler dengan jaminan kebebasan beragama dalam konstitusinya.
Beberapa kebijakan tajikistan yang cukup mengundang perhatian adalah larangan penggunaan hijab bagi warganya, padahal 96% penduduk Tajikistan beragama Islam.
Niger
Niger adalah negara yang terletak di Afrika Barat dan bertetangga dengan Nigeria. Niger pernah dinobatkan menjadi negara paling religius di dunia. Meskipun demikian, Niger termasuk negara sekuler yang 80% penduduknya beragama Islam.
Azerbaijan
Azerbaijan adalah salah satu negara di perbatasan Eropa-Asia yang merupakan pecahan uni Soviet. Azerbaijan tercatat sebagai negara mayoritas Islam pertama yang menjadi negara sekuler.
Salah satu pakar sejarah Islam, Altay Goyuhsov menobatkan Azerbaijan sebagai negara mayoritas Islam paling sekuler di dunia.
Albania
Islam merupakan agama mayoritas di Albania. Pada 2009, jumlah muslin di albania hampir mencapai 80%. Pemerintah Albania secara umum menghormati praktik kebebasan beragama.
Hukum di semua tingkatan secara penuh melindungi hak beragama. Sikap pemerintah diperjelas yaitu sekuler. Tidak ada agama resmi negara, semua berkedudukan sama.
Referensi
- Muhtada, Dani dan Ayon Diniyanto. Dasar-Dasar Ilmu Negara. Semarang: BPFH Unnes
- Schmandt, Henry J. 2002. Filsafat Politik: Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno sampai Zaman Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Contoh #Negara #Sekuler #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli