KOMPAS.com – Dermatomiositis adalah penyakit peradangan langka yang ditandai dengan kelemahan otot dan ruam kulit yang khas.
Kondisi ini dapat menyerang orang dewasa maupun anak-anak.
Penyebab
Pada dasarnya, penyebab pasti dermatomiositis tidak diketahui. Namun, kondisi ini dianggap memiliki kesamaan dengan penyakit autoimun.
Penyakit autoimun terjadi ketika sel-sel tubuh Anda menyerang sel-sel sehat dalam tubuh.
Maka, memiliki sistem kekebalan yang terganggu dapat berkontribusi untuk menyebabkan dermatomiositis.
Faktor risiko
Siapa pun dapat mengembangkan dermatomiositis.
Namun, menurut Mayo Clinic, faktor berikut dapat meningkatkan risiko Anda mengalaminya:
- Orang dewasa berusia antara 40 dan 60 tahun
- Anak-anak antara usia 5 dan 15 tahun
- Berjenis kelamin perempuan.
Gejala
Pada umumnya, gejala utama dari dermatomiositis adalah ruam kulit tidak merata dan berwarna ungu kebiruan pada area:
- Wajah
- Kelopak mata
- Dada
- Kutikula kuku
- Buku-buku jari
- Lutut
- Siku.
Selain itu, Anda mungkin juga mengalami kelemahan otot yang memburuk selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Kelemahan otot ini biasanya dimulai di leher, lengan, atau pinggul dan bisa dirasakan di kedua sisi tubuh Anda.
Gejala dermatomiositis lainnya meliputi:
- Nyeri otot
- Kelembutan otot
- Masalah menelan
- Masalah paru-paru
- Deposit kalsium keras di bawah kulit
- Kelelahan
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
- Demam.
Diagnosis
Berdasarkan Healthine, diagnosis dermatomiositis termasuk:
- Diskusi mengenai gejala dan riwayat kesehatan
- Pemeriksaan fisik
- MRI untuk mencari otot yang abnormal
- Elektromiografi (EMG) untuk merekam impuls listrik yang mengontrol otot
- Analisis darah untuk memeriksa kadar enzim otot dan autoantibodi, yang menyerang sel normal
- Biopsi otot untuk mencari peradangan dan masalah lain terkait dengan penyakit dalam jaringan otot
- Biopsi kulit untuk mencari perubahan yang disebabkan oleh penyakit dalam sampel kulit.
Komplikasi
Melansir Mayo Clinic, komplikasi dermatomiositis meliputi:
- Kesulitan menelan
- Pneumonia aspirasi
- Masalah pernapasan
- Deposit kalsium.
Perawatan
Tidak ada obat untuk mengatasi dermatomiositis sepenuhnya.
Namun, perawatan berikut dapat meningkatkan kekuatan dan fungsi kulit serta otot, seperti:
Resep obat
- Mengontrol gejala dermatomiositis dengan cepat
- Mengobati paru-paru yang terkena
- Mengobati rheumatoid arthritis
- Mengatasi ruam yang persisten
- Melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Terapi
- Tergantung pada tingkat keparahan gejala Anda, dokter Anda mungkin menyarankan:
- Terapi fisik untuk membantu mempertahankan dan meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas
- Terapi berbicara
- Penilaian diet untuk menyiapkan makanan yang mudah dimakan.
Pembedahan dan prosedur lainnya
- Imunoglobulin intravena (IVIg) untuk memblokir antibodi yang merusak atau menyerang otot dan kulit pada dermatomiositis
- Pembedahan menjadi pilihan untuk menghilangkan deposit kalsium yang menyakitkan dan mencegah infeksi kulit berulang.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
#Penyakit #Dermatomiositis #Gejala #Penyebab #Pengobatan
Klik disini untuk lihat artikel asli