KOMPAS.com – Delirium adalah gangguan serius pada kemampuan mental yang mengakibatkan kebingungan berpikir dan penurunan kesadaran terhadap lingkungan.
Delirium biasanya dikaitkan dengan kondisi lain, seperti penyakit parah atau kronis, perubahan keseimbangan metabolik (seperti natrium rendah), obat-obatan, infeksi, pembedahan, atau alkohol.
Karena gejala delirium dan demensia bisa serupa, penjelasan dari anggota keluarga atau orang terdekat penting bagi dokter untuk membuat diagnosis yang akurat.
Penyebab
Dalam beberapa kasus, dokter tidak dapat menemukan penyebab delirium.
Namun, beberapa penyebab umum delirium yang diketahui meliputi:
- Alkohol atau keracunan obat-obatan terlarang, overdosis atau sakau
- Reaksi luar biasa terhadap infeksi seperti pneumonia, sepsis, dan infeksi saluran kemih
- Perubahan di lingkungan
- Dehidrasi
- Obat-obatan, seperti yang memiliki efek antikolinergik (termasuk antihistamin), obat psikoaktif, dan opioid
- Masalah hormonal, seperti hipertiroidisme atau hipotiroidisme
- Cedera atau kegagalan pada ginjal atau hati
- Kurangnya oksigen ke jaringan
- Kurang tidur.
Gejala
Delirium terbagi menjadi dua jenis, yakni:
- Delirium hiperaktif, pasien menjadi terlalu aktif, seperti terus-terusan gelisah
- Delirium hipoaktif, pasien menjadi kurang aktif, seperti mengantuk dan lambat merespons.
Dua jenis delirium menghasilkan gejala yang berbeda.
Gejala cenderung mulai tiba-tiba dan memburuk selama beberapa jam atau hari berikutnya.
Pasien delirium dapat bertindak seperti mereka mabuk.
Gejala delirium hiperaktif meliputi:
- Bertindak disorientasi
- Kecemasan
- Halusinasi
- Bertele-tele
- Perubahan emosi yang cepat
- Kesulitan berkonsentrasi.
Gejala delirium hipoaktif meliputi:
- Apati
- Responsivitas berkurang
- Pengaruh datar
- Kemalasan
- Penarikan atau sakau.
Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis delirium jika pasien:
- Tidak bisa fokus atau mengalihkan perhatian
- Memiliki perubahan dalam berpikir
- Memiliki onset masalah berpikir yang cepat, yang dapat berubah sepanjang hari.
Setelah menanyakan tentang gejala orang tersebut, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Dokter juga dapat menggunakan tes lain untuk membantu mengidentifikasi penyebabnya, seperti:
- Tes darah
- Tes urine
- Tes pencitraan, seperti rontgen dada, CT atau MRI scan.
Perawatan
Perawatan untuk delirium tergantung pada penyebabnya.
Pilihan pengobatannya meliputi:
- Antibiotik untuk infeksi
- Cairan dan elektrolit untuk dehidrasi
- Benzodiazepin untuk masalah karena penarikan obat dan alkohol.
Dokter mungkin akan meresepkan obat antipsikotik untuk mengobati agitasi, halusinasi, dan memperbaiki masalah sensorik. Obat antipsikotik meliputi:
- Haloperidol
- Risperidon
- Olanzapin
- Quetiapine.
Jika kerabat, teman atau seseorang yang sedang dalam perawatan menunjukkan tanda-tanda atau gejala delirium, segera hubungi dokter.
Masukan tentang gejala orang tersebut akan menjadi penting untuk diagnosis yang tepat dan untuk menemukan penyebab yang mendasarinya.
Komplikasi
Delirium dapat berlangsung hanya beberapa jam atau selama beberapa minggu atau bulan.
Jika masalah yang berkontribusi terhadap delirium ditangani, waktu pemulihan seringkali lebih pendek.
Orang dengan penyakit serius atau kronis mungkin tidak kembali pada tingkat keterampilan berpikir atau fungsi yang mereka miliki sebelum timbulnya delirium.
Delirium pada orang yang sakit parah juga lebih mungkin menyebabkan:
- Penurunan kesehatan secara umum
- Pemulihan yang buruk dari operasi
- Kebutuhan akan perawatan institusional
- Peningkatan risiko kematian.
Pencegahan
Pendekatan yang paling efektif untuk mencegah delirium adalah dengan menghindari faktor risiko yang dapat memicu suatu episode delirium.
Bukti menunjukkan bahwa strategi tertentu, yakni kebiasaan tidur yang baik, tetap tenang dan berorientasi baik, serta mencegah masalah medis atau komplikasi lain dapat membantu mencegah atau mengurangi keparahan delirium.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
#Penyakit #Delirium #Gejala #Penyebab #Pengobatan
Klik disini untuk lihat artikel asli