KOMPAS.com – Indonesia mencatatkan kasus harian Covid-19 tertinggi dalam dua bulan terakhir.
Pada Selasa (14/6/2022) Indonesia melaporkan sebanyak 930 kasus infeksi virus corona harian.
Terakhir kali Indonesia melaporkan kasus harian yang lebih tinggi dari jumlah tersebut adalah pada 13 April 2022 dengan 1.551 kasus baru saat itu.
Dengan demikian, Indonesia telah mencatatkan kasus harian lebih dari 500 selama delapan hari berturut-turut.
Satgas Covid-19: Kasus Covid-19 alami peningkatan
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus aktif di Indonesia juga mengalami peningkatan.
“Di akhir Mei lalu, kasus aktif berkisar di angka 2.900, sedangkan per kemarin 13 Juni 2022 berkisar di angka 4.900,” kata Wiku dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
“Tentunya kenaikan ini perlu untuk menjadi perhatian kita bersama. Karena apabila tidak dimitigasi dengan baik, kasus dapat terus mengalami kenaikan,” sambungnya.
Kendati demikian, kasus yang dilaporkan Indonesia belakangan masih lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga.
Di Malaysia, misalnya, jumlah kasus yang dilaporkan pada 11 Juni mencapi 1.709, jauh di atas Indonesia yang melaporkan 551 kasus.
Sementara itu, Thailand melaporkan 2.474 kasus, Singapura 3.128 kasus, India 8.582 kasus, dan Australia 16.393 kasus.
“Dengan jumlah penduduk Indonesia yang lebih besar dibandingkan negara lainnya, jumlah kasus harian saat ini masih bisa dikatakan rendah,” jelas dia.
“Kenaikan kasus yang terjadi saat ini perlu kita upayakan bersama-sama, untuk menekan semaksimal mungkin. Mengingat kita telah berhasil memepertahankan penurunan kasus, sehingga baik kasus harian dan mingguan tetap rendah selama dua bulan berturut-turut,” tambahnya.
Penyebab kenaikan Covid-19 Indonesia
Wiku menjelaskan, penyebab kenaikan kasus infeksi Covid-19 di Indonesia belum bisa dipastikan.
Namun, ada beberapa potensi penyebab yang dapat diidentifikasi.
Pertama, mobilitas penduduk yang terus mengalami kenaikan jika dibandikan sepanjang 2021.
Seiring dengan melandainya kasus, ia menyebut hal ini dapat berpotensi meningkatkan interaksi antar masyarakat dari satu tempat ke tempat lain.
Kedua, aktivitas-aktivitas masyarakat yang sudah kembali normal di tempat publik dan kegiatan-kegiatan berskala besar yang dihadiri oleh banyak orang.
Ketiga, kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan yang mulai terlihat longgar di tengah masyarakat seiring dengan melandainya kasus.
“Ini dapat kita lihat di tempat-tempat umum dan lingkungan pemukiman bahwa penggunaan masker sudah mulai longgar dan tidak sedisiplin saat mengalami kenaikan kasus lalu,” ujarnya.
Wiku juga mengingatkan agar semua pihak mewaspadai adanya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sudah terdeteksi di Indonesia beberapa waktu
Hingga saat ini, sudah ada 8 kasus terkait BA.4 dan BA.5 yang dilaporkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Kasus #Harian #Covid19 #Indonesia #Hampir #Tertinggi #dalam #Bulan #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli