BANDUNG, KOMPAS.com – Ajang Indonesian Basketball League (IBL) 2022 akhirnya sampai ke partai puncak.
Grand final IBL 2022 yang mempertemukan Pelita Jaya Bakrie Jakarta vs Satria Muda Pertamina Jakarta.
Gim pertama akan berlangsung pada Sabtu (27/8/2022) pukul 19.00 WIB, berlanjut ke gim kedua pada Minggu (28/8/2022) pukul 19.00 WIB, di Gor C-Tra Arena Bandung.
Grand final tahun ini seperti mengulang final IBL musim lalu (2021). Pelita Jaya (PJ) berusaha untuk membalas kekalahan di final tersebut atas Satria Muda (SM).
Bagi pelatih Pelita Jaya Fictor G Roring perjuangan Pelita Jaya bisa sampai ke final ini penuh dengan drama sejak reguler seasons, playoff, semifinal, dan final.
Beberapa pemain muda andalannya harus dipanggil Indonesia Patriots di regular season. Belum lagi Covid-19 yang sempat melanda, buat satu tim terpapar. Membuat PJ tak bisa tampil maksimal hingga IBL dihentikan.
“Kita bersyukur ada di final IBL 2022 Itu adalah perjuangan yang luar biasa. Saya kasih kredit untuk anak-anak saya, pemain-pemain saya,” ungkap Fictor dalam konferensi pers jelang pertandingan Jumat (26/8/2022) sore.
Melihat perjuangan tersebut, Fictor tak mau merelakan begitu saja partai final nanti. Pelita Jaya bertekad menebus perjuangan itu dengan menjadi juara.
“Yang pasti kita sudah berada di stage ini, pasti kita seratus persen. Kondisi terakhir kondisi mental fisik saya rasa sudah ada di peak condition,” kata Fictor.
Pelita Jaya Bakrie Jakarta sudah tentu sudah menyiapkan rencana untuk menghentikan point guard Satria Muda yang cukup andal seperti Arki Dikania Wisnu.
Para point guard Satria Muda jadi salah satu kewaspadaan Pelita Jaya pada gim final nanti. Fictor akan menginstruksi agar Andakara Prastawa dkk bisa menghentikan para point guard Satria Muda.
“Kita sempat bahas, dan bisa dibilang menakutkan. Tim yang punya akurasi seperti itu cara stopnya. Jadi salah satu antisipasi kami,” tutur Fictor.
Lebih lanjut ia tak heran dengan kualitas yang dimiliki Satria Muda yang ditunjukkan selama playoff dan semifinal. Tim arahan Youbel Sondakh itu berhasil menang 2-0 dalam sistem best of three yang diberlakukan.
Satria Muda menang dari Amartha Hangtuah Jakarta di babak playoff, dan menangn dari Prawira Bandung di semifinal.
“Tidak heran tim ini kan tim lama. Mereka sudah lima tahun. Buat tim itu enggak mudah, chemistrynya segala macemnya perlu waktu dan SM punya itu,” tanggap Fictor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Final #IBL #Tekad #Pelita #Jaya #Balas #Kekalahan #Final #Dari #Satria #Muda #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli