NEW YORK, KOMPAS.com – Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada akhir perdagangan Senin (21/11/2022) waktu setempat, atau Selasa pagi (waktu Indonesia/ WIB).
Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh pertimbangan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk meningkatkan pasokan.
Mengutip CNBC, harga minyak mentah Brent turun 1,6 persen, menjadi 86,21 dollar AS per barrel.
Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) yang melemah 2,1 persen, menjadi 78,39 dollar AS per barrel.
Brent maupun WTI sempat anjlok lebih dari 5 dollar AS per barrel di awal sesi, setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa OPEC+ berecana menaikkan produksinya 500.000 barrel per hari, yang akan diputuskan pada 4 Desember 2022 mendatang.
Namun, penurunan harga minyak tertahan, setalah kantor berita Saudi melaporkan bahwa kerajaan Saudi membantah hal tersebut.
“Sulit untuk percaya bahwa mereka akan masuk ke pasar yang pada dasarnya contango (harga kontrak berjangka lebih tinggi dari pada harga spot). Itu adalah bermain api,” kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho di New York.
Sebelumnya OPEC+ telah memangkas target produksi pada Oktober lalu, sementara pemimpin de facto OPEC+, Arab Saudi, melalui menteri energinya mengatakan, pihaknya akan tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan terkait produksi minyak mentah.
“Memproduksi lebih banyak minyak mentah, di tengah permintaan bahan bakar China yang lemah, dan penguatan dollar AS, dapat menggerakkan pasar lebih dalam ke posisi contango. Hal ini membuat minyak mentah banyak disimpan, sehingga harganya lebih rendah,” tambah Yawger.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#OPEC #Bikin #Harga #Minyak #Dunia #Kembali #Turun #WTI #Melemah #Level #Dollar #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli