JAKARTA, KOMPAS.com – Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur menemukan beberapa bukti transfer dengan nominal Rp 1,5 juta pada dua pengemis berinisial AA (57) dan ML (44), Rabu (18/1/2023).
Adapun AA dan ML diamankan di kawasan Halim Perdanakusuma pada Rabu pukul 20.30 WIB.
“Iya (ditemukan bukti transfer dengan nominal yang cukup besar),” ujar Komandan Regu Tim Reaksi Cepat Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur Kurniawan Muhammad, Kamis (19/1/2023).
Namun, Kurniawan menegaskan, belum ada kepastian apakah nominal yang dikirim melalui bank oleh AA dan ML merupakan hasil dari mengemis atau ada usaha lain.
Berdasarkan video dari Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur, ada lebih dari lima bukti transfer yang ditemukan pada keduanya.
Nominal yang ditransfer kepada seseorang berinisial Y berkisar Rp 250.000-Rp 1,5 juta.
Pengiriman uang sebesar Rp 1,5 juta dilakukan pada November 2022.
Sementara untuk pengiriman terbaru, yakni dengan nominal Rp 450.000, dilakukan pada 13 Januari 2023.
Kronologi pengamanan pengemis bermodus pura-pura buta
Pada Rabu malam, Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Timur mengamankan AA dan ML yang sedang mengemis di kawasan Halim Perdanakusuma pada pukul 20.30 WIB.
Saat diamankan, diketahui bahwa AA dan ML menggunakan modus pura-pura buta untuk mengemis.
Ditemukan pula uang berjumlah lebih kurang Rp 450.000 di tangan keduanya.
“Tadi setelah dihitung oleh tim, totalnya lebih kurang Rp 450.000,” ungkap Kurniawan.
Namun, ia belum bisa memastikan apakah nominal tersebut didapat hari ini atau jumlah kumulatif dari beberapa hari sebelumnya.
Meski demikian, imbuh dia, AA dan ML mengaku bahwa pendapatan sehari-hari dari mengemis dengn modus pura-pura buta ini lebih dari Rp 100.000.
“Menurut pengakuan, (penghasilan harian) lebih kurang Rp 150.000-an,” Kurniawan berujar.
Kurniawan beserta jajarannya langsung membawa AA dan ML ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 Cipayung untuk diberikan pembinaan.
Di sana, dua pengemis yang berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat, ini mengaku bahwa ada motif di balik modus pura-pura buta itu.
“Setelah ditanya ulang, pertama dia mengaku kalau matanya agak buram,” ungkap Kurniawan.
“Setelah ditanya berulang kali, dia baru mengakui kalau pura-pura buta untuk mendapat belas kasih,” sambungnya.
AA bertugas sebagai pengemis yang pura-pura buta, sementara ML hanya menuntun AA.
Ketika ditanya di panti sosial, ternyata AA dan ML hanyalah tetangga satu kampung, dan bukan pasangan suami istri.
Sebelum mengemis dengan modus pura-pura buta, penghasilan AA dan ML dari mengemis tergolong sedikit.
“Sebelum pura-pura buta sudah pernah mengemis, dan mencoba modus pura-pura buta ini sudah tujuh bulan,” tutur Kurniawan.
Setelah mencoba modus yang baru dilakukan selama tujuh bulan ini, pendapatannya meningkat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Ada #Bukti #Transfer #Juta #pada #Pengemis #yang #Purapura #Buta #Jakarta #Timur
Klik disini untuk lihat artikel asli