Riset: Pasien Bipolar Lebih Rentan Ketergantungan Rokok

  • Whatsapp

KOMPAS.com – Penderita bipolar memiliki risiko ketergantungan nikotin atau punya kecenderungan merokok yang lebih tinggi daripada orang kebanyakan.

Riset 2015 menemukan bahwa orang dengan gangguan bipolar dua hingga tiga kali lebih mungkin untuk merokok daripada populasi umum.

Merokok seringkali dilakukan pasien bipolar saat menghadapi fase manik, yang tiga kali lebih mungkin membuat mereka ketergantungan tembakau.

Padahal, merokok bisa memperburuk gejala bipolar yang mereka alami.

Efek merokok pada pasien bipolar

Riset 2016 membuktikan bahwa merokok bisa memperburuk gejala bipolar, yang merujuk pada depresi dan mania.

Selain itu, merokok dapat memiliki interaksi yang merugikan dengan obat bipolar tertentu.

Sebelumnya Penelitian 2012 menemukan bahwa beberapa obat penstabil suasana hati (seperti topiramate) dapat meningkatkan metabolisme nikotin.

Jadi, orang dengan gangguan bipolar yang mengkonsumsi obat ini memiliki kecenderungan untuk merokok lebih banyak dan sulit berhenti.

Merokok juga berbahaya untuk kondisi kesehatan secara umum. Merokok bisa memicu kanker.

Kanker paru-paru adalah kanker paling umum yang terkait dengan merokok.

#Riset #Pasien #Bipolar #Lebih #Rentan #Ketergantungan #Rokok

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts