BEKASI, KOMPAS.com – Moda transportasi publik Lintas Raya Terpadu (LRT) menuai sejumlah keluhan dari penggunannya, berkait pelayanan yang belum maksimal.
Pengamat Transportasi sekaligus Direktur Eksekutif Institut Studi Transportasi (INSTRAN) Deddy Herlambang menilai keluhan tersebut merupakan hal wajar untuk transportasi publik yang baru beroperasi.
Terlebih LRT saat ini menggunakan sistem grade of automation level 3 atau GoA3, yakni tingkat otomasi operasional kereta di mana pengoperasian dilakukan secara otomatis.
“Memang masih memerlukan kalibrasi sistem yang lama. Kalibrasi GoA 2 minimal 6 bulan, GoA 3 (LRT) minimal 3 tahun, GoA 4 minimal 5 tahun,” jelas Deddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/9/2023).
“Ini sudah text book yang harus dilakukan semua operator jika penerapan CBTC atau ETCS jika ingin maksimal,” tambah Deddy.
Berkaca pada awal operasional MRT, Deddy menyebut kalibrasi moda transportasi tersebut memerlukan waktu dua tahun memaksimalkan pelayanan.
“MRT dulu juga perlu kalibrasi 2 tahun sambil operasi normal, itupun ada masinisnya,” ujarnya.
Sementara untuk LRT dengan sistem tanpa masinis, menurut Deddy perlu penyesuaian bisa saja berlangsung sampai tiga tahun.
“LRT ini GoA3 tanpa masinis kemungkinan juga masih memerlukan waktu kalibrasi 3 tahunan,” ujarnya.
Karena itu, lanjut Deddy, keluhan-keluhan dari penumpang LRT merupakan hal yang wajar terjadi saat moda transportasi publik yang baru beroperasi.
“Betul, wajar, karena yang kerja integrasi sistemnya, apalagi specs teknis 31 rangkaian kereta LRTnya beda-beda, otomatis perlu waktu lama kalibrasinya,” imbuhnya.
Sebelumnya, pada 30 Agustus lalu, PT KAI sebagai operator LRT Jabodebek menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait dengan adanya berbagai masalah teknis yang mengganggu kenyamanan penumpang.
Beberapa di antaranya seperti hentakan saat pengereman, pintu kereta tidak dapat tertutup, AC dan listrik mati, serta beberapa fasilitas papan informasi yang belum berfungsi secara maksimal.
LRT Jabodebek yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Agustus melayani masyarakat di 18 stasiun yakni Dukuh Atas, Setiabudi, dan Rasuna Said.
Kemudian Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jatimulya.
LRT Jabodebek memiliki 2 lintasan perjalanan yaitu Cibubur yang melewati Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Harjamukti dan Bekasi dengan rute Stasiun Dukuh Atas-Cawang-Halim-Jatimulya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Pelayanan #LRT #Belum #Maksimal #Pengamat #Wajar #Kalibrasi #Butuh #Tahun
Klik disini untuk lihat artikel asli