JAKARTA, KOMPAS.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek salah satunya dengan membeli kereta baru dari PT Industri Kereta Api (Persero) dan impor dari Jepang.
Adapun rinciannya, KAI akan membeli KRL baru dari INKA sebanyak 24 rangkaian kereta (trainset) dan 3 trainset dari Jepang selama 2023-2027. Selama periode yang sama, KAI juga akan melakukan peremajaan atau retrofit 19 trainset lama ke INKA.
“Dari kebutuhan kami atas sarana 24 trainset, 19 trainset retrofit, ditambah 3 impor baru dari Jepang, kami membutuhkan total kebutuhan capex kami dari tahun 2023-2027 sebesar Rp 8,65 triliun,” ujar Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Usaha KAI John Robertho saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Untuk tahun ini PT KAI akan melakukan retrofit sebanyak 4 trainset. Kemudian pada 2024 KAI akan melakukan pembelian baru 3 KRL impor dari Jepang sekaligus melakukan retrofit 4 trainset.
Selanjutnya pada 2025 KAI akan membeli 8 trainset dari INKA dan retrofit 4 trainset, tahun 2026 KAI akan membeli 8 trainset dari INKA dan retrofit 7 trainset, lalu pada 2027 KAI akan membeli 8 trainset dari INKA.
Lantas lebih murah mana harga KRL baru yang dibeli dari INKA dengan impor KRL dari Jepang?
Perbandingan Harga KRL Baru dari INKA dan Jepang
John mengatakan, PT KAI membutuhkan biaya sekitar Rp 5,7 triliun untuk pembelian 24 trainset KRL baru dari INKA hingga 2027 secara bertahap.
Rinciannya, harga KRL baru dari INKA sebesar Rp 19,95 miliar per unit dan dalam satu trainset berjumlah 12 unit sehingga harga satu trainset KRL baru buatan dalam negeri ini sebesar Rp 239,37 miliar.
“Untuk kereta baru INKA kita butuh capex sebesar Rp 5,7 triliun,” kata dia.
Sebagai pada, pada 9 Maret 2023 PT KAI, PT INKA, dan PT KAI Commuter (KCI) telah menandatangani kontrak pengadaan 16 trainset KRL baru dengan nilai kontrak sebesar Rp 4 triliun.
Sesuai kontrak tersebut, 16 trainset ini akan selesai dibuat pada 2025-2026, yaitu pada 2025 KAI sebanyak 8 trainset dan pada 2026 sebanyak 8 trainset. Sementara sisa kebutuhan KRL baru dari INKA akan dipenuhi pada 2027 sebanyak 8 trainset dalam kontrak yang berbeda.
- Harga KRL Baru Impor dari Jepang
John mengungkapkan, biaya yang dibutuhkan untuk impor 3 trainset KRL baru dari Jepang sebesar Rp 676,8 miliar. KRL impor ini rencananya datang ke Indonesia pada 2024.
“Untuk pembelian kereta Jepang 3 trainset itu Rp 676 miliar,” ungkapnya.
Dalam bahan paparnya disebutkan, berdasarkan Price Proposal JR East tanggal 30 Juni 2023 harga KRL baru dari Jepang sebesar Rp 18,8 miliar dan dalam satu trainset berjumlah 12 unit sehingga harga satu trainset KRL baru buatan Jepang ini sebesar Rp 225,6 miliar. Dengan asumsi kurs 1 Yen Jepang sama dengan Rp 104,44.
Opsi impor KRL baru dari Jepang ini dilakukan setelah usulan impor KRL bekas dari Jepang ditolak oleh pemerintah lantaran tidak memenuhi kriteria sebagai barang modal bukan baru yang dapat diimpor. Hal ini berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2021 dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 25 Tahun 2022.
Dia juga menjelaskan alasan KAI memutuskan untuk impor KRL dari Jepang pada 2024, alih-alih memesan langsung ke INKA lantaran INKA baru bisa mengirimkan KRL baru pada 2025.
“Impor 3 baru Pak. Karena INKA baru bisa di tahun 2025 Pak,” kata John menjawab pertanyaan anggota Komisi VI DPR terkait alasan impor 3 kereta dari Jepang.
Melihat data harga pengadaan KRL baru dari PT KAI tersebut, diketahui harga KRL baru dari INKA sedikit lebih mahal dibandingkan harga KRL baru impor dari Jepang, yaitu selisihnya sebesar Rp 1,15 miliar per unit atau Rp 13,77 miliar per trainset.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#KAI #Beli #KRL #Baru #dari #INKA #dan #Jepang #Mana #yang #Lebih #Murah
Klik disini untuk lihat artikel asli