JAKARTA, KOMPAS.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah resmi meluncurkan Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon pada pengujung September lalu setelah mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, IDXCarbon merupakan penyelenggara Bursa Karbon resmi di Indonesia yang akan menyediakan sistem dan sarana perdagangan karbon yang transparan, teratur, wajar dan efisien.
“Perdagangan karbon adalah salah satu mekanisme yang dimiliki oleh Indonesia untuk mencapai Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) sebesar 31,89-43,20 persen pada 2030 dan mencapai Net Zero Emission di tahun 2060 atau lebih cepat,” tutur dia, dalam keterangannya, Jumat (6/10/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, IDXCarbon mengembangkan sistem perdagangan unit karbon dengan berbasis teknologi blockchain dan berkomitmen memberikan kemudahan dalam bertransaksi.
Pengguna jasa dapat secara langsung bertransaksi di bursa karbon, penyelesaian transaksi dilakukan secara instan, serta transparansi dalam melakukan perdagangan unit karbon.
“IDXCarbon juga telah terhubung dengan Sistem Registri Nasional yang dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sehingga mempermudah administrasi perpindahan unit karbon,” ujarnya.
Mekanisme perdagangan
Kemudian, Jeffrey menambah, IDXCarbon mempertemukan penjual dan pembeli untuk dapat melakukan transaksi atas suatu unit karbon tertentu.
Dalam pelaksanaanya, terdapat 4 mekanisme perdagangan yang akan diimplementasikan oleh BEI, yaitu pasar reguler, pasar lelang, pasar negosiasi, serta marketplace.
Untuk pasar reguler, layaknya bursa saham, perdagangan dilakukan dengan mempertemukan pembeli dan penjual yang dapat menyampaikan harga penawaran (bid) dan permintaan (ask).
Selanjutnya, untuk pasar lelang atau auction, harga unit akan ditetapkan oleh regulator, kemudian pembeli akan melakukan lelang.
Lalu, mekanisme pasar negosiasi dilakukan dengan cara pembeli dan penjual melakukan transaksi di luar bursa, namun penyelesaian dan laporan transaksi dicatat oleh bursa karbon.
Terakhir, mekanisma marketplace memberikan kesempatan kepada penjual untuk memperlihatkan proyeknya, dan pembelian unit transaksi dilakukan per proyek.
“Siistem yang akan digunakan oleh IDXCarbon berbeda dengan Jakarta Automated Trading System (JATS). IDXCarbon menggunakan sistem yang dikembangkan oleh ACX yang sistemnya juga sudah digunakan di bursa karbon di negara lain seperti Abu Dhabi dan Singapura,” ucap Jeffrey.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Mengenal #IDXCarbon #dan #Cara #Kerjanya
Klik disini untuk lihat artikel asli