Efek Global Buntut Serangan Hamas ke Israel, Harga Minyak Mentah Terancam Naik

  • Whatsapp

KOMPAS.com – Kelompok militan Palestina, Hamas, melakukan serangan ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Read More

Juru Bicara Hamas Khaled Qadomi menyatakan, serangan ke Israel dilakukan sebagai respons atas kekejaman yang rakyat Palestina rasakan selama beberapa tahun belakangan.

“Kami ingin masyarakat internasional menghentikan kekejaman di Gaza, terhadap rakyat Palestina, situs-situs suci kami seperti Al-Aqsa. Semua hal ini adalah alasan di balik dimulainya pertempuran ini,” ujarnya dikutip dari , Minggu (8/10/2023).

Komandan Militer Hamas Mohammed Deif menambahkan, serangan ke Israel yang dinamai Operasi Badai Al Aqsa ini merupakan respons terhadap blokade yang terjadi di Gaza selama 16 tahun. 

Selain itu, serangan dilakukan sebagai balasan Israel yang melakukan banyak serangan ke kota-kota di Tepi Barat Gaza selama setahun terakhir, termasuk tindak kekerasan di Masjid Al Aqsa.

Diberitakan NBC News, Senin (9/10/2023), data terbaru menunjukkan setidaknya 700 orang terbunuh di Israel menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel.

Sementara Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sedikitnya 424 orang tewas dalam serangan Israel ke ibukota Palestina, Gaza.

Dampak global perang Hamas dan Israel

Konflik antara Hamas dan Israel berpotensi menyebabkan dampak secara global dalam berbagai sektor. Berikut dampak yang akan terjadi:

1. Harga minyak mentah naik

Wilayah Palestina tidak menghasilkan minyak. Sementara Israel memiliki dua kilang minyak dengan kapasitas gabungan hampir 300.000 barel per hari.

CEO Vanda Insights, sebuah lembaga analisis pasar minyak dunia, Vandana Hari mengatakan harga minyak mentah mungkin mengalami lonjakan sebagai dampak serangan militan Hamas terhadap Israel.

“Kita mungkin melihat lonjakan harga minyak mentah ketika pasar dibuka pada hari Senin,” jelas Hari, diberitakan CNBC (8/10/2023).

Menurutnya, kenaikan harga tidak terjadi karena muncul hambatan produksi atau pasokan minyak akibat konflik tersebut.

Sebaliknya, konflik Hamas-Israel melibatkan wilayah Timur Tengah selaku negara-negara penghasil dan pengekspor minyak penting.

“Akan ada sejumlah premi risiko yang diperhitungkan sampai pasar yakin kejadian tersebut tidak memicu reaksi berantai dan pasokan minyak dan gas Timur Tengah tidak akan terpengaruh,” jelas Hari.

Dia memperingatkan, konflik ini berpotensi meluas menjadi permusuhan regional antara negara-negara pendukung salah satu pihak. Amerika Serikat mendukung Israel sementara Iran pro-Palestina.

Saat ini terjadi, harga minyak mentah dunia juga akan mengalami gejolak kenaikan.

2. Penurunan harga saham

Sementara itu, konflik yang memanas antara Hamas dan Israel juga menyebabkan penurunan harga saham di berbagai wilayah.

Dilansir dari Mint (8/10/2023), pasar saham di Israel dan Timur Tengah dibuka di zona merah pada Sabtu (7/10/2023). Penurunan nilai saham ini berpotensi menyebabkan pergerakan saham yang tidak stabil di minggu ini.

Pada Minggu (8/10/2023), indeks saham utama Israel TA-35 mengalami penurunan substansial sebesar 5,2 persen. Ini menjadi penurunan paling signifikan selama tiga tahun terakhir.

Indeks Tadawul All Share di Riyadh, Arab Saudi mengalami penurunan 1,2 persen.

Saham-saham di Kuwait, Qatar, Oman, dan Bahrain juga menunjukkan pelemahan. Indeks EGX30 Mesir menghadapi penurunan hingga 2 persen.

3. Potensi keamanan di negara tetangga

Di sisi lain, serangan Hamas ke Israel yang memicu peperangan terbuka juga berpotensi memengaruhi keamanan negara-negara tetangga.

Diberitakan France24 (8/10/2023), sejumlah negara yang bahkan lokasinya jauh dari area konflik telah memperketat keamanan mereka. Contohnya Inggris, AS, Perancis, Jerman, dan Kanada.

Hal ini dilakukan untuk melindungi penduduk keturunan Yahudi atas potensi tindak kebencian yang dilakukan penduduk lainnya.

Keamanan juga diperketat untuk menjaga penduduk yang pro-Palestina saat melakukan aksi unjuk rasa mendukung serangan tersebut.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

#Efek #Global #Buntut #Serangan #Hamas #Israel #Harga #Minyak #Mentah #Terancam #Naik

Klik disini untuk lihat artikel asli

Related posts