JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Kementerian Perdagangan Isy Karim tak menampik harga gula konsumsi hingga gula rafinasi saat ini tinggi.
Menurut dia, penyebab harganya tinggi adalah lantaran harga gula internasional yang juga tinggi. Sehingga Indonesia yang masih ketergantungan dengan gula impor mau tak mau harus mengikuti harga patokan gula dunia.
“Memang harga gula di internasional tinggi sedangkan kita kan yang susahnya kan itu impor semua, jadi yah memang tinggi di kita,” ujar Isy kepada media di Jakarta, Rabu (8/11/2023).
Adapun berdasarkan catatan Kompas.com, harga gula mentah atau raw sugar secara internasional per 1 November 2023 sudah mencapai 27,50 cent dollar AS per pon spot New York. Sementara harga normal raw sugar dua tahun yang lalu masih berada di 17 – 18 cent dollar AS per pon spot New York.
Kemudian harga internasional untuk gula konsumsi atau white sugar per 1 November 2023 sudah melambung ke angka 33,61 dollar AS cent per pon spot London.
Namun Isy mengatakan, kebijakan stabilisasi harga gula nasional sudah tidak lagi di bawah kewenangan Kementerian Perdagangan namun Badan Pangan Nasional (Bapanas). Pun termasuk pembuat kebijakan relaksasi jika dibutuhkan.
BPS Pelototi Kenaikan Harga Gula, Beras, dan Cabai
Walau demikian, ISY bilang, Kementerian dan Lembaga lain juga tetap bekerjasama agar bisa menjaga stabilisasi harga.
“Keputusan di Bapanas, Bapanas kan untuk merelaksasi kan memang melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornis) lah. Rakor antar kementerian untuk minta pendapat bukan berarti Kemendag mendorong. Itu kebijakan Bapanas,” kata Isy.
Adapun mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga gula pasir lokal per Rabu (8/11) naik Rp 150 menjadi Rp 16.350 per kilogram. Sementara gula pasir kualitas premium juga kompak naik menjadi Rp 16.850 per kilogram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Kemendag #Ungkap #Alasan #Harga #Gula #Naik
Klik disini untuk lihat artikel asli