KOMPAS.com – Kabar mengejutkan datang dari OpenAI, perusahaan di balik chatbot ChatGPT. Sang pendiri sekaligus CEO perusahaan AI tersebut, Sam Altman mendadak dipecat. Jajaran dewan direksi OpenAI memberhentikan Sam Altman efektif per Jumat (17/11/2023) malam waktu AS.
Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah pengumuman resmi yang diunggah di blog OpenAI. Dalam pengumuman tersebut, jajaran direksi mengatakan bahwa Sam dipecat karena “ia tidak selalu jujur dalam berkomunikasi dengan dewan direksi OpenAI”.
Namun, dewan direksi menganggap sikap Sam ini menghambat kemampuan mereka untuk melihat kinerja Sam secara keseluruhan, serta tanggung jawab dia untuk memimpin OpenAI.
Belum ada tanggapan atau pernyataan dari Sam Altman soal pemecatan ini. Begitu juga belum jelas ke mana dia akan berlabuh.
Profil Sam Altman
Sam Altman, yang memiliki lengkap nama lengkap Samuel Hariss Altman, sejak kecil memang memiliki minat tinggi pada dunia Teknologi. Pria yang lahir 38 tahun lalu di Chicago itu besar dan tinggal di St. Louis, Missouri. Saat itu ia sudah memiliki komputer pribadinya di usia 8 tahun.
Latar belakang pendidikannya dimulai bersekolah di John Burroughs School, sekolah persiapan swasta bergengsi di wilayah Metro St. Louis, AS. Selanjutnya ia melanjutkan masuk jurusan ilmu komputer di Universitas Stanford.
Namun, ia tidak menuntaskan studinya dan memutuskan keluar dari perguruan tinggi pada 2005. Sejak saat itulah ia mulai mendirikan perusahaan pertamanya bernama Loopt.
Loopt menjadi pijakan karir pertamanya. Perusahaan ini bergerak di bidang aplikasi berbasis lokasi. Sam Altman cukup andal dalam mendirikan perusahaan pertamanya. Saat itu Loopt sukses mengantongi dana lebih dari 30 juta dolar AS serta diadopsi oleh Apple dan BlackBerry.
Kendati demikian, setelah tujuh tahun berkembang, Sam harus merelakan perusahaan pertamanya dijual dan dibeli oleh Green Dot Corporation dengan harga 40 juta dolar AS.
Selanjutnya ia mulai bergabung bersama Y Combinator (YC) sebuah akselerator startup yang membantu banyak perusahaan dalam perkembangannya, seperti Airbnb, Reddit, Dropbox, dan Coinbase.
Karirnya mulai melejit hingga pada 2014 Sam Altman diangkat menjadi presiden Y Combinator, mengganntikan Paul Graham, salah satu pendirinya.
Di bawah kepemimpinannya Y Combinator terus berkembang dan memunculkan banyak perusahan startup. Tak hanya aktif di dunia profesional, tak jarang ia diundang ke berbagai seminar kuliah sebagai pembicara.
Salah satunya mengisi kuliah di Stanford bertajuk “How to Start a Startup” di 2014. Prestasinya juga luar biasa, saat itu di usianya baru 29 tahun ia sempat masuk dalam daftar Forbes 30 under 30.
Mendirikan OpenAI
Pada 2015, Sam Altman bersama Elon Musk dan pendiri LinkedIn, Reid Hoffman memutuskan untuk mendirikan perusahaan OpenAI. Perusahaan dibalik Chatbot pintar ChatGPT.
Misi OpenAI adalah memastikan bahwa pengembangan Artificial Intelligence (AI) memberikan manfaatt kepada seluruh umat manusia.
Fokusnya mengembangkan OpenAI sekaligus membuat ia menanggalkan jabatannya sebagai presiden YC pada Maret 2019.
Dalam perjalanan bisnisnya, OpenAI juga berhasil mendapatkan investasi sebesar 1 miliar dolar AS dari Microsoft. Hingga kemudian di 30 November 2022, OpenAI resmi merilis ChatGPT, model chatbot AI yang bisa menghasilkan teks sesuai perintah berbasis AI.
Penggunaan ChatGPT juga semakin meningkat hingga kini. OpenAI juga terus akan mengembangkan ChatGPT dari beragam fitur dan tampilan.
Pemegang golden visa Indonesia
Sam Altman, menjadi warga negara asing (WNA) pertama yang menerima golden visa dari Indonesia. Altman mendapatkan golden visa dengan sub kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun yang telah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Imigrasi.
Golden visa merupakan jenis visa yang diperuntukkan orang asing berkualitas yang bermanfaat untuk perkembangan ekonomi negara, salah satunya penanam modal, baik korporasi atau perorangan.
Adapun pemegang golden visa akan menerima beberapa manfaat eksklusif, di antaranya masa tinggal dengan jangka waktu lebih lama yaitu lima hingga sepuluh tahun sesuai ketentuan, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, dan efisiensi karena tidak perlu mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) ke kantor imigrasi.
Dengan golden visa ini, Altman diharapkan bisa berkontribusi terhadap pengembangan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia. Harapannya dengan kontribusinya, ia dapat mengembangkan misinya khususnya dalam pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia.
Dalam acara tersebut, Sam berharap Indonesia mampu membuat dataset dalam bahasa Indonesia untuk melatih dan mengevaluasi model bahasa Indonesia.
Kendati demikian, menurutnya dataset tersebut sulit tersedia dan digunakan dalam perusahaanya. Maka dari itu harus ada kolaborasi untuk melatih ChatGPT semakin baik, khususnya dalam bahasa Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
#Profil #Sam #Altman #Bos #ChatGPT #yang #Dipecat #OpenAI #dan #Pemegang #Golden #Visa #Halaman
Klik disini untuk lihat artikel asli